Meski menuai kekalahan menyakitkan di hadapan pendukung sendiri pada laga lanjutan Superliga Indonesia atas Bontang FC 2-1 beberapa hari lalu, tak lantas membuat gelandang asing Sriwijaya FC Zah Rahan pesimis akan kans "Laskar Wong Kito" meraih gelar juara musim ini.
Pemain yang disebut-sebut sebagai 'roh' SFC ini,optimis dapat meraih hasil positif di sisa laga putaran kedua, demi memenuhi ambisi tersebut.
Terlebih, kehadiran striker anyar Pavel Solomin yang menjadi kekuatan baru SFC, diyakini mampu mendongkrak performa tim, karena mengatasi permasalahan klasik kurang sempurnanya finishing touch.
"Kami belum habis. Terlalu awal menilai kami seperti itu, karena masih banyak pertandingan di depan mata dan kami pun semakin berkembang," kata Zah Rahan dengan nada penuh optimis.
Namun, publik menilai lain berdasarkan penampilan Zah cs sepanjang kompetisi musim ini. Mereka dinilai tampil kurang "greget", sehingga memunculkan anggapan bahwa kans untuk mengawinkan dua gelar yang ditargetkan tidak akan tercapai.
Terlebih, beberapa tim pesaing di papan atas, seperti Arema Malang,Persiba Balikpapan , dan Persipura Jayapura, tampil meyakinkan dan penuh semangat untuk mengejar gelar juara musim ini.
"Tidak mungkin tim itu menang terus. Pasti ada naik dan turunnya. Jika kemarin kami kalah, itu adalah hasil terbaik kami dari sebuah perjuangan keras. Apa pun dapat terjadi," tambah pemain terbaikLiga Indonesia musim kompetisi 2007/08 ini.
Sriwijaya FC patut bersyukur memiliki Zah Rahan, sebagai seorang pemain yang memiliki skill mumpuni dan di atas rata-rata pemain asing yang merumput di Indonesia. Pemain ini, bahkan punya andil besar memberikan tiga gelar untuk SFC, yakni juara Superliga dan Copa Indonesia di musim 2007/08, serta juara Copa 2008/09.
"Tim kami adalah tim besar, dalam tiga tahun kami bisa mendapat tiga gelar. Dan ini bukanlah perkara mudah," tandasnya.
(source: goal.com)
Pemain yang disebut-sebut sebagai 'roh' SFC ini,
Terlebih, kehadiran striker anyar Pavel Solomin yang menjadi kekuatan baru SFC, diyakini mampu mendongkrak performa tim, karena mengatasi permasalahan klasik kurang sempurnanya finishing touch.
"Kami belum habis. Terlalu awal menilai kami seperti itu, karena masih banyak pertandingan di depan mata dan kami pun semakin berkembang," kata Zah Rahan dengan nada penuh optimis.
Namun, publik menilai lain berdasarkan penampilan Zah cs sepanjang kompetisi musim ini. Mereka dinilai tampil kurang "greget", sehingga memunculkan anggapan bahwa kans untuk mengawinkan dua gelar yang ditargetkan tidak akan tercapai.
Terlebih, beberapa tim pesaing di papan atas, seperti Arema Malang,
"Tidak mungkin tim itu menang terus. Pasti ada naik dan turunnya. Jika kemarin kami kalah, itu adalah hasil terbaik kami dari sebuah perjuangan keras. Apa pun dapat terjadi," tambah pemain terbaik
"Tim kami adalah tim besar, dalam tiga tahun kami bisa mendapat tiga gelar. Dan ini bukanlah perkara mudah," tandasnya.
(source: goal.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar