Serie A Italia terancam kehilangan tiket keempat di Liga Champions 2011/12.
Begini situasinya...
Seria A Italia menyisakan dua klub di kancah antarklub Eropa musim ini:Inter Milan di Liga Champions dan Juventus di Liga Europa. Lima klub lainnya sudah tersingkir, masing-masing Fiorentina dan AC Milan dari Liga Champions, serta AS Roma, Genoa dan Lazio dari Liga Europa.
Tahun lalu, Roma kalah adu penalti melawan Arsenal di babak 16 besar. Demikian pulaJuventus dan Inter dikandaskan oleh klub-klub Inggris.
Dalam lima tahun terakhir, hanya AC Milan di bawah asuhan Carlo Ancelotti yang sukses membawa prestasi bagi klub-klub Italia di level internasional: juara 2007, runner-up 2005 dan semi-finalis 2006. Selain itu, klubSerie A melempem. Bahkan di Piala UEFA tahun lalu, Udinese terhenti di babak 32 besar. Dua tahun lalu, Palermo dan Empoli gagal melewati babak pertama, sedangkan Fiorentina menembus semi-final. Klub terakhir Italia yang menjuarai kompetisi kedua di Eropa adalah Parma. Kapan? Lebih dari satu dasawarsa lalu, tepatnya pada tahun 1999. Sejak itu, klub-klub Italia selalu absen di final Piala UEFA , yang kini sudah berlabel Liga Europa.
Akibatnya, ranking Italia di antarklub UEFA masih di peringkat ketiga setelah Inggris dan Spanyol. Tapi koefisienSerie A semakin tersusul oleh Bundesliga Jerman di urutan keempat. Artinya, jatah keempat Serie A Italia di Liga Champions terancam hilang ke tangan klub Jerman.
Daftar ranking dan koefisien UEFA pada tahun 2004:
Dan inilah daftar ranking dan koefisien UEFA yang berlaku sekarang, 11 Maret 2010, setelah Fiorentina dan AC Milan terdepak dari Liga Champions, sementara Bayern München melenggang ke perempat-final:
Baca dulu penjelasan singkat tentang koefisien UEFA di sini
Hilangnya selisih koefisien antara Italia dan Jerman terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Melihat tren yang berlaku sekarang, grafik ini menunjukkan pergeseran ranking dalam satu tahun ke depan.
Seria A Italia menyisakan dua klub di kancah antarklub Eropa musim ini:
Tahun lalu, Roma kalah adu penalti melawan Arsenal di babak 16 besar. Demikian pula
Dalam lima tahun terakhir, hanya AC Milan di bawah asuhan Carlo Ancelotti yang sukses membawa prestasi bagi klub-klub Italia di level internasional: juara 2007, runner-up 2005 dan semi-finalis 2006. Selain itu, klub
Akibatnya, ranking Italia di antarklub UEFA masih di peringkat ketiga setelah Inggris dan Spanyol. Tapi koefisien
Daftar ranking dan koefisien UEFA pada tahun 2004:
- Spanyol (79,851 poin)
- Inggris (62,153)
- Italia (59,186)
- Jerman (49,489 -- atau terpaut 9,697 poin dari Italia)
Dan inilah daftar ranking dan koefisien UEFA yang berlaku sekarang, 11 Maret 2010, setelah Fiorentina dan AC Milan terdepak dari Liga Champions, sementara Bayern München melenggang ke perempat-final:
- Inggris (78,570 poin)
- Spanyol (76,186)
- Italia (62,195)
- Jerman (60,374 -- atau terpaut 1,821 poin dari Italia)
Baca dulu penjelasan singkat tentang koefisien UEFA di sini
Hilangnya selisih koefisien antara Italia dan Jerman terjadi dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Melihat tren yang berlaku sekarang, grafik ini menunjukkan pergeseran ranking dalam satu tahun ke depan.
GRAFIK | Tren ranking dan koefisien UEFA untuk tahun 2011
Jadi jelas, kemajuan klub-klub Bundesliga di Liga Champions maupun Liga Europa akan menggeser posisi
Kenapa Bundesliga bisa mengejar Serie A? Perlahan tapi pasti, klub-klub Jerman meningkatkan koefisien mereka dalam daftar ranking UEFA.
- Werder Bremen mencapai final Piala UEFA tahun lalu.
- Werder Bremen menembus 16 besar di musim 2005/06, sedangkan Schalke 04 mencapai semi-final. Prestasi itu diikuti oleh Schalke 04 yang terhenti di babak perempat-final musim 2007/08, tapi setidaknya Bayern München sukses menjadi semi-finalis di tahun yang sama.
- Bayern München dan VfB Stuttgart masih berkompetisi di Liga Champions musim ini. Wolfsburg, Hamburg, dan Werder Bremen masih bersaing di Liga Europa. Dari enam klub Jerman, hanya Hertha Berlin yang sudah tersisih dari kancah Eropa.
Tapi jangan lupa, ranking UEFA menghitung prestasi klub selama lima tahun terakhir. Artinya, pada akhir musim ini, koefisien 2004/05 akan dimusnahkan.
Liga | 2004/05 | 2005/06 | 2006/07 | 2007/08 | 2008/09 | 2009/10 | Koef. |
Italia | (14,00) | 15,36 | 11,93 | 10,25 | 11,38 | 13,285 | (62,91) 62,195 |
Jerman | (10,57) | 10,44 | 9,50 | 13,50 | 12,69 | 14,25 | (56,70) 60,374 |
Jumlah poin di atas masih bisa bertambah, mengingat kompetisi antarklub Eropa masih di tahap 16 besar.
Bagaimana menyelematkan koefisien Serie A Italia dari keterpurukan? Mau tidak mau, hanya dua skenario yang bisa dihadapi:
- Inter juara Liga Champions musim ini.
- Juventus juara Liga Europa musim ini.
(source: goal.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar